matematika, dinamakan Konjektur ABC, terpecahkan. Shinichi Mochizuki,
matematikawan dari Kyoto University, memasukkan 4 makalah ilmiah yang
menjelaskan konjektur itu secara online.
Pembuktian konjektur ABC
diuraikan Mochizuki dalam 500 halaman. Data format PDF bisa dilihat di
situs web milik Mochizuki dengan nama Teichmuller Theory. The Guardian,
Rabu (19/9/2012), menyatakan, Mochizuki butuh waktu sekitar 4 tahun
untuk memecahkan teori tersebut.
Kalangan matematikawan kini
tengah menganalisis uraian Mochizuki untuk bisa dikonfirmasi
kebenarannya. Jika terbukti benar, maka pekerjaan Mochizuki akan menjadi
pencapaian terbesar dalam matematika di abad ini. Benar tidaknya uraian
Mochizuki takkan bisa diketahui dalam waktu cepat.
Konjektur ABC
pertama kali diajukan oleh matematikawan asal Inggris, David Masser
bersama matematikawan Perancis Josep Oesterle pada tahun 1935. Teori
tersebut belum berhasil dibuktikan kebenarannya dalam perhitungan
matematika.
Konjektur ABC berkaitan dengan persamaan a+b=c.
Konjektur berkaitan dengan bilangan buat a, b dan c yang tidak memiliki
pembagi yang sama selain 1. Konjektur juga terkait dengan bilangan
prima, bilangan prima lebih dari 1 yang tak memiliki pembagi selain 1
dan bilangan itu sendiri.
Sederhananya, jika ada bilangan prima
yang dibagi dengan a atau b beberapa kali maka jumlahnya harus sama
dengan jumlah bilangan prima yang dibagi dengan c hanya beberapa kali.
Contohnya adalah operasi penjumlahan 81 = 64 = 145.
Bilangan 3
membagi 81 sebanyak empat kali. Sementara 2 membagi 64 sebanyak 6 kali.
Namun, 145 sama dengan 5 x 29. Jadi akan didapatkan bahwa bilangan prima
terbesar, 5 dan 29, membagi 145 hanya sebanyak 1 kali untuk mendapatkan
bilangan yang tak dapat dibagi lagi dengan bilangan itu sendiri
New
York Times pada Selasa (17/9/2012) memberitakan bahwa hal yang menarik
pada uraian Mochizuki bukan hanya uraian cemerlang itu sendiri, tetapi
juga "bahasa" matematika yang digunakan. bahasa yang dipakai benar-benar
baru.
"Dia memakai bahasa yang benar-benar baru, Anda bisa
mengatakannya, semesta baru dalam objek matematika, untuk mndeskripsikan
sesuatu yang tak biasa yang semesta," kata Minhyong Kim, matematikawan
dari University of Oxford.
Mochizuki tidak mendeskripsikan
dirinya sebagai matematikawan, tetapi inter-universal geometer. Apakah
itu? banyak matematikawan pun belum memahaminya dengan baik. Namun
demikian, Michizuki dipercaya sebagai orang yang mumpuni dalam
matematika.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar